Tepat
senin malam satu minggu yang lalu, saya panik-panik sendiri nggak jelas.
Pasalnya, Longchamp mengadakan (lagi) annual sale, yang kalau dilihat dari
pengalaman tahun kemarin sih lumayan banget, ya diskonnya! Plus ditambah ada
diskon 10% kalau beli 2 dan 15% kalau beli 2 dengan kartu kredit tertentu.
Kebetulan saya (dan adik saya) ada barang yang sudah saya impi-impikan dari
setahun ini, yaitu Tas Laptop alias La
Porte Document.
![]() |
Longchamp La Porte Document |
Hari
Selasa saya kesana pada saat makan siang, dan astagaaaaaa itu counter Longchamp penuhnya minta ampun!
Padahal harganya ‘biasa’ aja, memang sih untuk beberapa produk last season didiskon 20%, tetapi
harganya masih 1 jutaan lah yang paling murah. Saya berniat balik lagi ke counter malam harinya, dengan tekat
bulat membeli tas laptop baru. Tapi pada saat minta ijin suami saya, niat saya
langsung runtuh. Katanya: “Kamu yakin mau beli tas laptop mahal-mahal ‘Cuma’
buat laptop kantor, padahal kamu sendiri belum punya laptop yang proper?”
JLEB!
Bener, sih. Dirumah saya memang ada 3 Laptop (sombong), tapi nggak ada yang
proper. Laptop saya yang paling tua, baterainya udah nggak bisa dipakai dan
layarnya udah mati, sehingga harus dipasang menggunakan monitor tambahan kalau
mau digunakan. Laptop yang satu lagi, hibah dari Bapak saya, kalau dipakai agak
lama dan mulai panas, tiba-tiba mati sendiri, dan itu berlangsung
berulang-ulang sampai saya lelah sendiri. Laptop terakhir, netbook kece pilihan
saya, kena virus dan hingga saat ini lemotnya minta ampun.
Peer
baru nih buat saya menemukan Laptop, yang harganya terjangkau tapi ringan dan
nggak gede-gede banget. Pasalnya, walaupun memang saya membutuhkan laptop ini
dasarnya buat bekerja, saya juga butuh laptop untuk mendukung kegiatan saya
sebagai mahasiswa (yang mana sebisa mungkin jangan berat-berat) dan sekaligus enterpreneur, alias mbak-mbak online shop. Kalau laptopnya terlalu
besar dan berat, susah juga kan kalau tiba-tiba harus check instagram tetapi mengambil laptop dari tas aja jadi peer
tersendiri buat kita?
Waktu
saya lihat iklan tentang Acer Switch
Alpha 12, rasa-rasanya kaya gayung bersambut banget! Selain desainnya yang ‘langsing’,
ringan dan hybird (alias bisa ‘dilepas’
jadi tablet), ternyata laptop ini fanless!
Acer Switch Alpha 12 ini ternyata
memiliki sistem pendingin tanpa kipas, atau yang disebut sebagai Liquid Loop, sehingga selain membuat
laptop ini tidak gampang panas walaupun digunakan 2 jam nonstop, seperti yang
disebutkan seorang ilustrator Diela Maharanie di YouTube Acer Indonesia.
Setelah saya baca-baca, sistem fanless ini tidak hanya berguna untuk
membuat laptop tidak mudah panas, tetapi juga supaya lebih tahan lama.
Pasalnya, debu yang menempel pada kipas sangat berpotensi membuat suhu laptop
menjadi panas dan overheat, yang mana
dapat merusak motherboard. Nah, ini
mungkin yang terjadi dengan laptop saya yang mudah mati itu, karena terlalu
banyak debu yang menempel, sehingga membuat umur laptop menjadi pendek dan
mudah rusak. Selain itu, sistem fanless
ternyata juga membantu menghemat daya baterai, lho!
Yang
saya suka lagi dari laptop ini adalah laptop ini dilengkapi dengan processor Intel Core I generasi ke-6.
Berdasarkan pengalaman saya selama bekerja, saya agak kurang cocok dengan netbook yang biasanya processornya belum
Core I series, karena ternyata pada
saat saya bekerja (terutama dengan excel) saya membutuhkan processor yang lebih
kuat, atau worksheet Ms. Excel yang
sedang saya gunakan akan crash. Berdasarkan
pengalaman, notebook dengan i3 pun saya masih sering crash, sehingga saya happy
banget waktu melihat Acer Switch Alpha 12 ini ternyata hadir dalam i5 dan i7. Menurut
saya ini merupakan salah satu nilai plus dari laptop Acer Switch Alpha 12 ini,
karena sebagian besar dari teman-teman pasti juga sudah tau sebagian besar hybird laptop biasanya hanya dilengkapi
dengan processor standar netbook, dan kalaupun ada pasti harganya
super duper mahal (diatas Rp 20 Jutaan).
Laptop ini dibanderol dengan harga Rp 13,799,000.00 untuk Core i5 dan Rp 19,999,000.00 untuk Core i7, lumayan banget kan harganya? Menurut saya sesuai dan worthed lah apabila dibandingkan dengan kualitas yang diperoleh. Saya pribadi pun suka sekali dengan produk ini, karena Acer Switch Alpha 12 ini cukup ringan untuk bisa dibawa-bawa ke kampus, bisa saya ubah menjadi tablet sehingga bisa memudahkan dalam upload produk jualan saya di media sosial, sekaligus cukup canggih untuk dapat membantu saya dalam bekerja. Kalau biasanya saya harus membawa laptop dan tablet untuk kegunaan yang berbeda, dengan Acer Switch Alpha 12 ini saya hanya perlu membawa 1 gadget untuk semua kebutuhan saya.
![]() |
Keunggulan Acer Switch Alpha 12 |
Berikut
adalah beberapa keunggulan Acer Switch Alpha 12 lainnya:
- Dapat dengan mudah berubah dari mode tablet menjadi notebook hanya dengan melepas dan memasang kembali keyboard docking yang dilengkapi engsel magnet. Notebook ini juga dilengkapi kickstand yang bisa diatur sudutnya hingga 165 derajat.
- Dilengkapi dengan port USB Type-C dengan USB 3.1 gen 1, sehingga proses transfer data bisa lebih cepat.
- Hadir dalam layar 12 inci yang memiliki resolusi QHD (2160 x 1440 pixel) dan telah dilengkapi teknologi IPS, sehingga cocok banget apabila digunakan untuk bekerja dengan spreadsheet. Selain itu, Acer Switch Alpha 12 juga dilengkapi dengan pena digital Active Pen. Hello, Baby!
![]() |
Spesifikasi |
Now that we already know the price, the spesification, and the features, tinggal mempertimbangkan satu hal lagi : MENABUNG! Acer Switch Alpha 12 ini definitely sudah masuk list wishlist saya dan suami. Tinggal berdoa saja, nih, semoga jodoh saya ya si Acer Switch Alpha 12 ini LOL.
Anyway, buat yang mau tau lebih lanjut tentang Acer Switch Alpha 12 dan teknologi di dalamnya, silahkan melihat video dibawah ini yaaa...
Selamat Berbelanja Laptop Baru!
No comments:
Post a Comment